MKBMK 2025: Ajang Kompetisi Barista Meracik Kopi Wilis
Nganjuknews.com
–
Kopi Wilis merupakan salah satu varian kopi yang belum banyak dikenal publik.
Keberadaannya pun masih bersifat eksklusif, padahal
secara cita rasa, kopi ini tidak kalah dengan jenis kopi dari wilayah lain.
Dalam rangka memperkenalkan Kopi Wilis, para
penggiat kopi di Nganjuk menginisiasi sebuah event bertajuk “Mari Kita Berlomba
Menyeduh Kopi” atau MKBMK.
Kendati mengusung konsep lomba seduh kopi, ajang ini
bukan sekadar adu ketrampilan (skill) dalam menyajikan kopi saja, namun event
ini juga bertujuan untuk mengangkat varian kopi yang dipetik langsung dari
petani di Gunung Wilis Nganjuk.
Ketua Pelaksana, Aristo Afkar mengatakan, event
lomba menyeduh kopi telah menjadi agenda tahunan, setelah sebelumnya digelar di
kedai triple keys.
“Acara lomba seduh ini telah menjadi event tahunan
dari Nganjuk Coffee Culture, dan di tahun ini diharapkan dapat menjaring
sebanyak 48 peserta akan berlomba menyeduh kopi dengan teknik V60,” ujar
Aristo, Rabu (15/1/2025).
Saat ditanya kenapa memilih teknik manual brew
dengan V60, pria yang juga berprofesi sebagai barista ini menuturukan bahwa
menyeduh kopi bukan sekadar aktivitas, namun telah menjadi ritual.
“Saat menyeduh para barisan berada dalam khidmat
yang menyatukan pengetahuan, intuisi serta teknik (skill) untuk mendapatkan
hasil kopi sesuai dengan cita rasa yang diinginkan,” jelas Aristo.
Varian kopi yang dilombakan merupakan jenis arabica
dari Gunung Wilis, yang dipetik langsung dari petani dan diolah dengan proses
natural (pengeringan langsung setelah dipetik).
Lomba seduh ini akan menganut prinsip keterbukaan
(fair) baik dalam pemilihan varian kopi, metode penyajian (penggunaan alat,
hingga jenis paper filter).
Para juri ini nantinya akan melakukan cupping kopi –
mencicipi kopi untuk menganalisis kualitasnya – hasil seduhan para barista yang
berkompetisi.
Cupper (sebutan untuk juri kopi) juga akan menilai
secara keseluruhan, yaitu keseimbangan rasa, aftertaste, acidity, mouthfeel,
dan sweetness
“Para pemenang selanjutnya akan mendapatkan hadiah
senilai 2 juta rupiah untuk juara 1, sedangkan juara 2 dan 3 masing-masing
mendapatkan 1,5 juta dan 1 juta rupiah,” tandas Aristo.
Hingga saat ini sejumlah peserta dari berbagai
daerah seperti Nganjuk, Kediri, Jombang, dan Madiun, telah mendaftar untuk ikut
dalam ajang ini.
“Kompetisi ini akan nilai oleh dewan juri yang
sangat kompeten dan bergerak lebih dari 10 tahun di bidang kopi,” tutup Aristo.
Acara MKBMK 2025 ini digelar pada Minggu 26 Januari 2025, bertempat di Kedai Kopi Pawinihan, Desa Karangsono, Loceret, Nganjuk.