Sri Handoko Taruna Tegaskan Penurunan Angka Stunting Prioritas Pemkab Nganjuk
Nganjuknews.com –
Pj Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna, memimpin langsung rapat diseminasi audit
kasus stunting ke-1 bersama seluruh stakeholder yang menangani kasus stunting
di Kabupaten Nganjuk, Kamis 27 Juni 2024. Rapat ini berlangsung di Ruang Rapat
Anjuk Ladang Pemkab Nganjuk.
Dalam kegiatan itu, Sri Handoko didampingi Sekretaris
Daerah (Sekda) Kabupaten Nganjuk Nur Solekan, Kepala Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk
Nafhan Tohawi, staff ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Eko
Sutrisno.
Adapun rapat tersebut diikuti oleh seluruh Kepala OPD
dan bidang pengampu stunting atau Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten
Nganjuk.
“Bahwa sesuai amanat Perpres No 72 Tahun 2021, bahwa
prevalensi stunting harus mencapai target 14 persen pada tahun 2024.
Alhamdulillah untuk di Kabupaten Nganjuk angka prevalensi stunting hasil SKI
(Survei Kesehatan Indonesia) mengalami penurunan, dari 20 persen di tahun 2022,
menjadi 17,1 persen di tahun 2023,” jelas Sri Handoko.
“Sedangkan hasil bulan timbang (di Kabupaten Nganjuk) Februari
tahun 2024 di angka 5,49 persen. Semoga prevalensi stunting di Kabupaten
Nganjuk akan mencapai target 14 persen pada tahun 2024,” lanjutnya.
Menurut Sri Handoko, pihaknya bersama stakeholder terkait
telah berupaya untuk melakukan percepatan penurunan stunting di Kabupaten
Nganjuk.
Pada bulan Mei 2024 misalnya, pihak TPPS Kabupaten
Nganjuk telah membagikan paket PMT kepada keluarga berisiko stunting se-Kabupaten
Nganjuk.
Adapun desa lokus intervensi penurunan stunting di Kabupaten
Nganjuk tahun 2024 ada sebanyak 44 desa lokus dari 11 kecamatan.
“Adapun sembilan sasaran audit kasus stunting tahap satu
kali ini adalah Catin Desa Sonobekel Kecamatan Tanjunganom, Catin Desa
Banjarsari Kecamatan Ngronggot, Ibu Hamil Desa Jaan Kecamatan Gondang, Ibu
Hamil Desa Godean Kecamatan Loceret, Ibu Hamil Desa Gampeng Kecamatan Ngluyu, Pascasalin
Desa Sidorejo Kecamatan Sawahan, Pascasalin Desa Jaan Kecamatan Gondang, Baduta
Desa Sidorejo Kecamatan Sawahan, Baduta Desa Banjarsari Kecamatan Ngronggot,” papar
Sri Handoko.
“Kami harap intervensi spesifik dan sensitif untuk
sasaran audit kasus stunting kali ini dapat ditelusuri, sehingga ada masukan
dan tindak lanjut baik dari segi kesehatan dan sektor lain. Karena penurunan
angka stunting adalah prioritas pembangunan Kabupaten Nganjuk,” lanjutnya.
Untuk diketahui, audit kasus stunting merupakan kegiatan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting, sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa.