Sejarah Desa Cengkok yang Gemah Ripah Loh Jinawi
Nganjuknews.com –
Dalam artikel ini akan dibahas mengenai sekilas Sejarah Desa Cengkok, salah satu
desa yang ada di Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Berkaitan dengan Sejarah Desa Cengkok memang belum banyak
yang membahas. Kalaupun ada, pembahasannya berupa parsial-parsial yang tak
utuh.
Di antara sedikit yang sudah membahas mengenai Sejarah
Desa Cengkok ialah situs ngronggot.nganjukkab.go.id, laman resmi Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Nganjuk.
Di laman tersebut dijelaskan bahwa mulanya Desa
Cengkok merupakan sebuah desa yang memiliki wilayah yang sangat luas dan sangat
gemah ripah loh jinawi.
Desa ini dulunya terdiri dari sepuluh dusun.
Namun karena suatu hal, akhirnya Desa Cengkok yang
sangat luas ini mengalami pemekaran, dibelah menjadi dua desa yakni Desa
Cengkok dan Desa Mojokendil.
Di mana Desa Cengkok yang ‘baru’ terdiri dari lima
dusun, yakni Dusun Panjen, Pagak, Cengkok, Sembung, dan Dusun Kedunglo.
Sementara Desa Mojokendil hasil pemekaran dari Desa
Cengkok juga terdiri dari lima dusun, yakni Dusun Mojokendil Lor, Mojokendil
Kidul, Sumbersari, Wonorejo, dan Dusun Bendo.
Secara administratif, Desa Cengkok di sebelah utara
berbatasan dengan Desa Mojokendil, di sebelah barat dengan Desa Watudandang,
sebelah selatan dengan Desa Tanjungkalang, dan di sebelah timur dengan Desa Kelutan.
Berikut kepala desa yang pernah menjabat di Desa Cengkok:
1. Mbah
Putung
2. Abdul
Salam
3. H.
Kasan
4. H.
Jafar (tahun 1965 )
5. Subandi
(tahun 1965 sampai dengan 1967)
6. Mujahid
Hamid (tahun 1967 sampai dengan 1990)
7. Mulyono
(tahun 1990 sampai dengan 2007)
8. Sucipto
(tahun 2007 sampai dengan 2013)
9. Mohamad
Efendi (tahun 2013 sampai dengan 2019)
10. Ahmad Kamsuri (tahun 2019 – )