Sejarah Desa Baleturi dan Asal Usulnya
Nganjuknews.com –
Desa Baleturi merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Prambon, Kabupaten
Nganjuk, Jawa Timur. Sejarah Desa Baleturi sendiri belum banyak yang mengkaji.
Merujuk laman prambon.nganjukkab.go.id, Desa Baleturi
mulai dikenal masyarakat luas sejak tahun 1930 silam. Namun keterangan ini
masih perlu dikaji kebenarannya.
“Sejak kurang lebih tahun 1930 Desa Baleturi sudah
merupakan salah satu desa yang secara dinamis mengalami perkembangan yang cukup
baik, dan masyarakatnya juga mempunyai semangat perubahan yang tinggi,” demikian
tulis situs prambon.nganjukkab.go.id.
Secara toponimi, Baleturi diduga berasal dari dua kata
yakni ‘balai’ dan ‘turi’.
Sebagai informasi, toponimi merupakan bidang keilmuan
dalam linguistik yang membahas tentang asal-usul penamaan nama tempat, wilayah,
atau suatu bagian lain dari permukaan bumi, termasuk yang bersifat alam yang
buatan.
Sementara merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
kata ‘balai’ diartikan sebagai gedung, rumah, atau kantor. Secara harfiah, balai
kerap diartikan sebagai tempat pertemuan.
Sedangkan kata ‘turi’, masih merujuk KBBI, yakni pohon
berkayu lunak, tingginya mencapai 12 meter, daunnya majemuk menyirip, digunakan
sebagai makanan ternak, bunganya dapat dijadikan sayur, biasa ditanam sebagai
tanaman pelindung.
Adapun laman prambon.nganjukkab.go.id, kata ‘turi’ diartikan
sebagai “memberikan petunjuk, wejangan, arahan atau petuah,”.
Berkaitan dengan toponimi Desa Baleturi ini perlu
pendalaman lebih lanjut.
Secara administratif, Desa Baleturi berbatasan dengan
Desa Rowoharjo di sebelah utara, Desa Nglawak di sebelah barat, Desa Bandung di
sebelah selatan, dan berbatasan dengan Desa Tegaron dan Desa Sanggrahan di
sebelah timur.
Di antara kepala desa yang tercatat pernah menjabat
sebagai Kepala Desa Baleturi di antaranya sebagai berikut:
1. H. Imam Nawawi (dari tahun 1955 sampai dengan 1988)
2. Pjs Kades Sumarjan (dari
tahun 1989 sampai dengan 1990)
3. H Wilham Sangi (dari
tahun 1990 sampai dengan 2006)
4. Heri Suparta (dari
tahun 2007 sampai dengan 2013)
5. Wiibnu Fajar, SE (dari
tahun 2014 sampai dengan 2019)
*Disadur
dari laman prambon.nganjukkab.go.id pada 15 Oktober 2023