Inovasi Bupati Nganjuk Permudah Adminduk, Ibu Melahirkan di Faskes Pulang Bawa Dokumen Kependudukan Lengkap
Nganjuknews.com –
Dinas Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil serta Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk menggelar Sosialisasi
Pelayanan Terpadu Kesehatan dan Adminduk.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat dr Soetomo Kantor
Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk itu secara resmi dibuka pada Kamis 14
September 2023.
Hadir dalam pembukaan acara ini di antaranya Bupati
Nganjuk Marhaen Djumadi, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Nganjuk Gatut Sugiarto, serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Nganjuk Slamet
Basuki.
Kegiatan tersebut diikuti petugas layanan kesehatan
dari 20 Puskesmas se-Kabupaten Nganjuk, Rumah Sakit Daerah (RSD) Nganjuk, dan
RSD Kertosono.
Dalam sambutannya, Kang Marhaen, sapaan akrab Marhaen
Djumadi menuturkan, Kabupaten Nganjuk telah berada di era digitalisasi. Di mana
lambat laun masyarakat semakin dimudahkan dengan berbagai pelayanan berbasis
digital.
"Kemarin kita sudah launching KEN Digital dan
Nganjuk Smart City. Nganjuk sudah masuk era digital. Inilah membangun sebuah
komitmen bersama, yang merupakan visi misi saya," tuturnya.
Kang Marhaen lantas mengapresiasi potensi seluruh petugas
pelayanan kesehatan. Namun sebagai pelayan masyarakat harus terus mengasah
potensi tersebut, dan diberdayakan secara maksimal.
"Potensi-potensi itu harus selalu dikembangkan,
dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam melayani masyarakat," paparnya.
Lebih lanjut, Kang Marhaen menegaskan komitmennya, di
mana mulai Senin 18 September 2023 semua ibu hamil yang melahirkan di Fasilitas
Kesehatan (Faskes) ketika pulang ke rumah anaknya harus sudah memiliki dokumen
administrasi kependudukan, seperti akta kelahiran dan KIA (Kartu Indonesia Anak).
Kemudian, jika ada orang meninggal di Faskes, maka keluarganya
juga harus membawa KK baru, akta kematian, dan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
perubahan status perkawinan. Hal ini adalah bentuk inovasi kependudukan.
Adapun Kang Marhaen menyebut inovasi ini dengan 'Sehat
Pasiennya-Lengkap Adminduknya'. Layanan tersebut dapat diakses di aplikasi
Nganjuk Smart City yang telah tersedia di Play Store.
"Mulai Senin depan saya ingin ketika orang
melahirkan, anak yang dilahirkan di 20 Puskesmas dan dua RSD pulang bawa
dokumen pendudukan, yakni akta kelahiran, KK baru dan KIA. Jadi, tidak perlu
susah mengurus lagi. Dinkes dan Dukcapil harus sinergi dibantu dengan Dinas
Kominfo. Sehat Pasiennya-Lengkap Adminduknya," ungkapnya.
Menurut Kang Marhaen, hal tersebut dalam rangka
membangun layanan prima, sebagai salah satu cara reformasi birokrasi yang lebih
memudahkan masyarakat.
"Ayo kita bangun Nganjuk, wujud reformasi birokrasi yang semakin bagus akan membawa Nganjuk lebih baik lagi," pungkas dia.