Jaksa Masuk Pesantren Kejari Nganjuk Bekali 800 Dai-Santri Ponpes Al-Ubaidah Kertosono
Nganjuknews.com –
Kejaksaan Negeri (Kejari) Nganjuk mengirimkan tim Jaksa Masuk Pesantren ke Pondok
Pesantren (Ponpes) Al-Ubaidah Kertosono, Jumat 25 November 2022.
Tim Jaksa Masuk Pesantren itu dikirim untuk menjadi narasumber
dalam kegiatan yang dikemas dengan program Jaksa Muncal Bab Hukum Dateng Santri
Millenial (JAMAAH SAE) di Ponpes tersebut.
Adapun tim Jaksa Masuk Pesantren Kejari Nganjuk
tersebut terdiri dari Dicky Andi Firmansyah, Jhonson Evendi Tambunan, dan Deris
Andriani.
Pengasuh Ponpes Al-Ubaidillah Kertosono, Habib Ubaidah
Al Hasany, menyambut dengan hangat kehadiran tim Jaksa Masuk Pesantren Kejari
Nganjuk.
“Sangat berterima kasih kepada Kejaksaan Negeri
Nganjuk, bahwa para calon dai/santri dalam perjalanan akhir tes dapat
pencerahan ilmu yang luar biasa tentang hukum dari Kejaksaan Negeri Nganjuk. Artinya
ketika nanti terjun ke masyarakat sudah dibekali tambahan ilmu oleh Kejaksaan
Negeri Nganjuk,” kata Habib Ubaidah Al Hasany.
Untuk diketahui, kegiatan Jaksa Masuk Pesantren yang
dikemas dengan program JAMAAH SAE di Ponpes Al-Ubaidah Kertosono ini dilaksanakan
pukul 09.00 hingga 10.30 WIB. Kegiatan penyuluhan hukum ini diikuti sekitar 800
dai/santri.
Dalam penyuluhan hukum yang disampaikan oleh tim Jaksa
Masuk Pesantren ini lebih banyak membahas tentang milenial, kenakalan remaja, dan
informasi dan transaksi elektronik (ITE).
Pengamatan Nganjuknews.com, para dai/santri tampak
serius menyimak, dan banyak bertanya dalam berlangsungnya kegiatan penyuluhan
hukum yang diberikan tim Jaksa Masuk Pesantren Kejari Nganjuk.
“Kami berharap kepada para dai/santri agar dapat
termotivasi untuk berpartisipasi dalam penegakan hukum, dan lebih berani
menyampaikan pendapat yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari,” jelas salah
satu narasumber, Dicky Andi Firmansyah.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
pemahaman hukum bagi dai/santri di Pondok Pesantren Al-Ubaidah,” lanjut pria
yang menjabat sebagai Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Nganjuk itu.
Dicky melanjutkan, melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran untuk memperluas wawasan dalam menambah pengetahuan, mengenalkan, dan menanamkan nilai-nilai kehidupan yang baik bagi para dai/santri.