Siaga Bencana Alam, Kang Marhaen Pimpin Apel Gelar Pasukan dan Perlengkapan Kesiapsiagaan di GOR Bung Karno
Nganjuknews.com –
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, memimpin apel gelar
pasukan dan perlengkapan kesiapsiagaan bencana di GOR Bung Karno, Rabu (26/10/2022).
Apel ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Nganjuk melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk
rangka mengantisipasi bencana alam di Kota Bayu, nama lain Nganjuk.
Kang Marhaen, sapaan akrab Marhaen Djumadi mengatakan,
diadakannya apel gelar pasukan dan perlengkapan kesiapsiagaan bencana ini
sesuai dengan UU No 24 tahun 2007.
Dalam UU tersebut ditekankan bahwa penanggulangan
bencana merupakan tanggung jawab pemerintah bersama dengan masyarakat dan
swasta.
“Kita harus bersatu padu dalam rangka mengantisipasi
kalau suatu saat terjadi bencana di Nganjuk. Karena di daerah lain sudah mulai
banjir, maka setiap hari kita pantau perkembangan debit air di kawasan Kuncir,”
kata Kang Marhaen.
Menurut Kang Marhaen, kawasan atau daerah pegunungan
di Nganjuk paling rawan terhadap bencana banjir dan tanah longsor, seperti di
Kecamatan Ngetos dan Kecamatan Pace.
“Maka titik fokus kita di kawasan atas, karena
mayoritas banjir di Nganjuk dari kawasan atas dulu,” tuturnya.
Belajar dari bencana banjir dan tanah longsor yang
pernah melanda di Nganjuk tahun lalu, Kang Marhaen lantas menyiapkan berbagai
alternatif pemecahan dan penanggulangan bencana.
“Tentunya kita harus buat alternatif
pemecahan-pemecahan. Setelah ini kita akan lihat embung di Kelurahan
Mangundikaran, kita mulai di kota dulu,” jelasnya.
“Dalam rangka mengurangi resiko banjir, hari Minggu
kita akan kerja bakti seluruh Kabupaten Nganjuk. Semua elemen harus turun
bekerja sama membersihkan lingkungan, terutama saluran sungai dan sebagainya,”
papar Kang Marhaen.
Selanjutnya, Kang Marhaen juga mengajak masyarakat untuk
waspada akan bencana lokal yakni serangan hama tikus yang juga perlu dilakukan
penanganan.
Salah satunya dengan mengadakan lomba berburu tikus.
Hal itu sebagai wujud nyata hadirnya pemerintah di tengah-tengah masyarakat
dalam mengatasi permasalahan di masyarakat.
“Di daerah timur-utara banyak tikus, ini juga termasuk
bencana yaitu bencana lokal. Nanti kita akan lombakan berburu tikus untuk
mengurangi bencana tikus. Tentu ini juga upaya pemerintah maka harus hadir di
tengah-tengah masyarakat,” tandasnya.
Untuk diketahui, apel gelar pasukan dan perlengkapan
kesiapsiagaan bencana di GOR Bung Karno ini diikuti kurang lebih 700 orang.
Mereka terdiri dari 125 orang undangan, dan 575
personel dari seluruh jajaran pemerintah daerah terdiri dari TNI, POLRI dan lembaga
kebencanaan.
Dalam apel ini turut dipajang perlengkapan kesiapsiagaan
penanggulangan bencana, yang terdiri dari 48 unit trail, 8 unit truck,1 buah
water canon, 6 unit mobil ambulance, 14 unit mobil rescue, 1 buah tenda dapur
umum.
Lalu ada 1 unit excavator (bego), 2 unit mobil damkar, 15 unit mobil siaga desa, 5 buah perahu, 1 buah tenda komunikasi dan peralatan radio, 3 buah alat selam, dan 3 unit mobil pikap.