Plt Bupati Nganjuk Jadi Keynote Speaker Seminar Nasional Otonomi Daerah di UNISKA
Nganjuknews.com –
Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, menjadi pembicara kunci atau keynote
speaker dalam Seminar Nasional bertema ‘Otonomi Daerah, Implikasi dan Tantangan
Bagi Kesejahteraan Rakyat’.
Seminar ini diadakan oleh Program Pascasarjana Universitas
Islam Kadiri (UNISKA) Kediri, berlangsung di Aula Lantai 7 Gedung Aswaja UNISKA,
Sabtu 4 Juni 2022.
Adapun seminar ini dibuka langsung oleh Rektor UNISKA Kediri
Prof Ali Maschan Moesa, dengan dimoderatori Dr Sonny Subroto Maheri Laksono.
Selain Kang Marhaen, sapaan akrab Marhaen Djumadi, Ketua
Prodi Magister Hukum UNISKA Kediri Dr Nurbaedah juga turut menjadi pembicara seminar.
Nurbaedah membawakan materi bidang hukum terkait otonomi daerah.
Dalam paparannya, Kang Marhaen menuturkan terdapat
sejumlah plus dan minus perjalanan otonomi daerah.
“Kelebihan otonomi daerah di antaranya adanya
prioritas pembangunan. Pembangunan di daerah lebih maju, bisa mengatur
pengelolaan keuangan sendiri, kerja sama antara rakyat dan pemerintah lebih
terjalin,” beber Kang Marhaen.
Keuntungan adanya otonomi daerah lainnya, lanjut Kang
Marhaen, yakni Pemerintah Daerah (Pemda) lebih mudah menyesuaikan diri atas kebutuhan
khusus yang sangat dibutuhkan masyarakat setempat.
“Tetapi ada juga minusnya di antaranya adanya
pertentangan antara aturan pusat dan daerah, pengawasan yang lemah dari
pemerintah pusat ke pemerintah daerah, adanya kesenjangan antar daerah,” tutur Kang
Marhaen.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan
ini juga menyebut kekurangan otonomi daerah lainnya, seperti potensi terjadinya
kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) pejabat di daerah.
“Kami di Nganjuk dengan semangat Nganjuk Bangkit,
terus berusaha menciptakan birokrasi yang bersih, akuntable, inovasi, serta
program yang menyentuh kebutuhan rakyat,” papar Kang Marhaen.
Sementara untuk mencegah terjadinya KKN, Pemkab
Nganjuk, kata Kang Marhaen, saat ini tengah membudayakan ‘Nol Rupiah’ dalam
segala hal.
“Kami komitmen budaya ‘Nol Rupiah’, dan mengajak
partisipasi masyarakat, bukan malah memerintah. Itu kunci kami di Pemkab
Nganjuk,” pungkas dia.