Kapolres Nganjuk Minta Warga Lapor Petugas Posko Jika Hewan Ternaknya Terindikasi PMK
Nganjuknews.com - Maraknya Penyakit Mulut dan Kukut yang melanda peternak sapi di wilayah Jawa Timur membuat masyarakat khawatir.
Pasalnya kejadian matinya hewan ternak yang terindikasi PMK terus meluas, dan dikhawatirkan merembet ke wilayah Nganjuk, Jawa Timur.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nganjuk, AKBP Boy Jeckson, berharap agar warga Nganjuk tak ragu melapor ke petugas Posko Kesehatan Hewan bila mendapati hewan ternaknya diduga terinfeksi PMK.
“Masyarakat jangan ragu melaporkan bila hewan ternak peliharaannya terindikasi menderita PMK, agar bisa diantisipasi sedini mungkin, sehingga penularannya dapat dikendalikan,” kata Boy Jeckson belum lama ini.
Selain warga diminta aktif melapor, Boy Jeckson juga menyerukan agar ketat dilaksanakan pemeriksaan di pasar hewan, seperti pasar hewan di wilayah Kecamatan Warujayeng, Guyangan, maupun daerah rawan penularan lainnya.
Sebab, penularan PMK ini sangat rawan terjadi lewat air liur, udara maupun kaki yang dibawa oleh sapi yang teridentifikasi.
Oleh karena itu, pemeriksaan PMK di wilayah pasar hewan sangat penting untuk memutus penularan terhadap hewan ternak lainnya.
Langkah percepatan penanganan dampak PMK juga sangat diperlukan. Hal itu sebagai langkah antisipasi terganggunya pasokan daging yang bisa berdampak pada kenaikan harga
“Merebaknya penyakit mulut dan kuku di wilayah Jawa Timur harus segera diantisipasi, dan dilakukan langkah-langkah penanganan,” tutur Boy.
Langkah tersebut diperlukan agar tidak terjadi panic selling apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H besok.
Demikian intruksi dari Polres Nganjuk terhadap antisipasi penularan PMK di wilayahnya, di Nganjuk, Jawa Timur.