BPBD Magelang Buat 1.015 Bilik Pengungsian Berstandar Prokes Covid-19
KabarNasional, Magelang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah tengah menyiapkan 1.015 bilik pengungsian untuk warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi.
Tiap bilik nantinya diperuntukkan untuk satu keluarga. Hal ini dimaksudkan agar antarkeluarga yang menempati lokasi pengungsian menerapkan ketentuan ‘jaga jarak’ untuk mencegah penularan Covid-19.
“Bilik pengungsiannya sesuai standar Covid-19. Nantinya masing-masing (bilik) diisi satu keluarga, ini sesuai prosedur jaga jarak,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto, Sabtu (14/11/2020).
Ada tiga desa di Kabupaten Magelang yang diperkirakan terdampak bila Gunung Merapi meletus, sehingga warganya perlu diungsikan. Ketiga desa tersebut yakni Paten, Krinjing, dan Ngargomulyo di Kecamatan Dukun.
Selain ketiga desa tersebut, masih ada satu desa lain yang warganya ingin dievakuasi ke tempat pengungsian karena khawatir bila sewaktu-waktu Gunung Merapi meletus. Desa tersebut yakni Desa Keningar, Dukun.
Sementara berdasarkan data BPBD Kabupaten Magelang, sejauh ini sudah ada 815 warga tergolong rentan yang tinggal di posko pengungsian. Para pengungsi ini terdiri dari anak-anak, ibu hamil, disabilitas, dan lansia.
Diberitakan sebelumnya, warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi wilayah Kabupaten Megalang mulai diungsikan. Langkah ini diambil setelah status Merapi berada di level siaga.
Untuk menampung para pengungsi, Pemkab Magelang telah menyiapkan sejumlah tempat pengungsian. Tentu saja pengungsiannya sesuai standar protokol kesehatan (prokes) Covid-19, tempatnya berbilik.
“Penerapan protokol kesehatan akan selalu dikedepankan dalam mempersiapkan tempat-tempat pengungsian,” tegas Bupati Magelang, Zaenal Arifin, kepada wartawan di Kabupaten Magelang beberapa waktu lalu.
Reporter: Usman H