Ada Tetangga Terpapar Corona, SMAN 1 Sukomoro Langsung Dilockdown
Nganjuknews.com - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sukomoro yang berada di Desa Sumengko, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dilockdown sementara gara-gara mewabahnya virus Corona.
Sebenarnya tidak ada warga sekolah mulai dari murid, guru, dan karyawan yang terpapar virus Corona. Namun karena ada tetangga SMAN 1 Sukomoro terjangkit, akhirnya pengurus memutuskan meliburkan sekolah.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Nganjuk, Edy Sukarno, membenarkan SMAN 1 Sukomoro diliburkan sementara. Keputusan ini diambil untuk meminimalisir risiko penularan virus Corona.
"Karena ada tetangga yang terindikasi itu (terjangkit Corona). Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan ya (SMAN 1 Sukomoro) dilockdown saja," ujar Edy saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (4/10/2020).
Edy tak tahu mulai kapan tetangga SMAN 1 Sukomoro tertular Corona. Adapun pihak Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Nganjuk baru mengetahui kasus ini setelah pihak sekolah melapor.
"Hari apa kemarin kepala sekolahnya itu menghadap saya, hari selasa atau apa," sebut Edy.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, lanjut Edy, seluruh kegiatan di SMAN 1 Sukomoro ditiadakan. Warga sekolah sementara dilarang memasuki kawasan sekolah sampai masa inkubasi 14 hari berakhir.
Menurut Edy, penutupan sementara kegiatan belajar dan mengajar (KBM) tatap muka terbatas tidak akan mempengaruhi kinerja SMAN 1 Sukomoro. Sebab KBM di sekolah ini masih mengutamakan sistem daring.
Edy melanjutkan, SMAN 2 Sukomoro bukanlah satu-satunya sekolah di Nganjuk yang ditutup sementara. Sebelum ini tiga sekolah lain yakni SMKN 2 Nganjuk, SMAN 1 Berbek, dan SMAN 1 Kertosono turut dilockdown.
Selain keempat sekolah tersebut, sebenarnya masih ada satu sekolah lain yang berpotensi ditutup sementara akibat wabah Corona. Sekolah itu yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kecamatan Gondang.
"Di Gondang itu informasi ada salah satu warga baru reaktif. Kita mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Ya monggo (silakan) kami serahkan sepenuhnya (keputusan) kepada warga sekolah,” pungkas Edy.