Petani Porang Nganjuk Raup Keuntungan hingga 60 Persen
Rejoso, Nganjuknews.com - Tanaman porang belum banyak di budidayakan oleh para petani, tapi petani pinggiran hutan kecamatan rejoso sudah lama membudidayakannya dengan cara memanfaatkan lahan dibawah pohon hutan. Selain perawatan porang lebih mudah, juga mendatangkan nilai ekonomi yang cukup memuaskan.
Dalam satu hektar lahan petani porang bisa menghasilan 4 hingga 5 ton porang dengan nilai jual 13.750 per kilogram. dari hasil panen tersebut, petani bisa untung bersih 60 persen dari harga jual. misalnya 13.750 x 4000 hasilnya 55.000.000, 60 persennya jadi 33.000.000.
Fakta uniknya, hampir setiap petani pinggiran hutan rejoso memiliki lahan garapan porang 3 hingga 4 hektar. Dudung Kuswanto misalnya, petani porang Bendoasri, Rejoso, Nganjuk ini mempunyai lahan garapan di bawah tegakan seluas kurang lebih 4 hektar. semuanya ditanami porang.
Dudung pertama kali menanam porang sejak tahun 2013an. Hingga tahun 2020 ini dudung mengaku sudah 5 kali memanen tanaman porangnya. artinya dalam tahun ini saja, dudung sudah panen 4 hektar. satu hektar dudung mendapatkan 33 juta bersih berarti kalau 4 hektar, Dudung mendapatkan 33 juta x 4 : 132 juta.
Keuntungan 60 persen setiap tahun ini dikarenakan budidaya tanaman porang tidak serumit tanman lainnya. porang hanya membutuhkan pemupukan saja, selebihnya dibiarkan tumbuh. untuk penjualan porang di Nganjuk, Dudung mengaku tidak kesulitan, pembeli akan datang sendirinya kerumahnya.
Dudung berharap agar pemerintah nganjuk bisa memproduksi porang dari petani sendiri, pasalnya Nganjuk bagian pinggir hutan tersebut merupakan sentra penghasil porang terbesar di Nganjuk. sehingga petani porang rejoso dapat memenuhi kebutuhan produksi pabrik.
Sekedar info, Porang merupakan sejenis tanaman umbi-umbian memiliki nama latin amorphophallus muelleri. Di jawa kebanyakan orang menyebutnya iles-iles atau suweg, bedanya tanaman porang biasanya dijadikan bahan kosmetik, campuran makanan, lem dan bahan pengental.