Ini Jurus PMI Nganjuk Agar Tak Kekurangan Darah di Masa Pandemi
Nganjuk, Nganjuknews.com – Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Nganjuk memiliki segudang jurus agar tak kekurangan stok kantong darah di masa pandemi Covid-19.
Foto: Petugas UTD PMI Kabupaten Nganjuk sedang mengambil darah dari pendonor. (nganjuknews.com).Tambahkan teks |
Sejumlah cara dilakukan petugas untuk menarik minat pendonor. Hal ini dilakukan karena jumlah pendonor darah di Kabupaten Nganjuk cenderung berkurang akibat masih mewabahnya virus Corona.
Di antara jurus yang dipakai UTD PMI Kabupaten Nganjuk seperti aktif menghubungi warga yang sebelumnya rutin mendoronkan darahnya lewat aplikasi percakapan WhatsApp dan sambungan telepon.
Selain itu, petugas UTD PMI Kabupaten Nganjuk juga mengoptimalkan jaringan pendonor di desa-desa. Nantinya petugas yang akan mendatangi desa-desa yang warganya ingin mendonorkan darahnya.
“Kan ada koordinator pendonor, biasanya mereka yang mencari tempat-tempat donor seperti desa-desa. Nanti kita kesana,” ujar Koordinator Tata Usaha UTD PMI Nganjuk, Herin Purnawati, beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, jumlah pendonor darah di Kabupaten Nganjuk jeblok belakangan ini. Penyebabnya banyak warga yang ragu mendonorkan darahnya di masa pandemi Covid-19 atau Corona.
Dulu sebelum pendemi Covid-19, rerata ada 1.200 sampai 1.500 warga yang mendonorkan darahnya ke UTD PMI Kabupaten Nganjuk per bulannya. Namun kini rerata hanya sekitar 900 pendonor.
Herin menuturkan, sebenarnya warga tak perlu khawatir untuk mendonorkan darahnya. Pihaknya menjamin kegiatan donor darah aman meskipun dilaksanakan di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang.
“Yang jelas kita pakai APD. Bukan hanya mengamankan kita, tapi juga mengamankan para pendonor. Kemudian dilakukan disinfektan, tetap memakai handsanitizer, masker juga,” ungkap Herin.
“Jadi (kegiatan donor darah) tetap menggunakan protokol kesehatan,” lanjutnya.
Reporter: Hasan
Editor: Redaksi nganjuknews.com